Pembajakan Kapal Indonesia di Somalia: Pemerintah Prioritaskan Keselamatan ABKJakarta: Pemerintah akan memperioritaskan keselamatan dan kesehatan para awak (ABK) kapal Sinar Kudus yang dibajak di perairan Somalia. Kementerian Luar Negeri terus melakukan koordinasi dengan pemilik kapal dan mendorong mereka berkomunikasi dengan pembajak.Menko Polhukan Djoko Suyanto menyampaikan hal ini dalam keterangan pers, di Kantor Presiden, Senin (11/4) siang. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ujar Menko Polhukam, telah menggelar rapat membahas perkembangan situasi pembajakan ini. "Di situ dirapatkan tentang bagaimana kita menangani masalah tersebut, upaya-upaya penyelamatan dan pembebasan dari warga negara kita," ujar Djoko.
Dari banyak opsi yang ditawarkan, pemerintah akan mengutamakan menjalin komunikasi antara pemilik kapal dan kepala pembajak. Djoko menjelaskan, pihak pembajak hanya menghubungi pemilik kapal sehingga penting agar komunikasi di antara keduanya berjalan. "Koordinasi antara pemilik kapal, Menteri Luar Negeri, dan para pembajak inilah yang kita jadikan sebagai wahana kita untuk berkomunikasi dengan mereka," Djoko menambahkan."Pemilik kapal berjanji akan memenuhi apa yang diminta oleh pembajak, dengan catatan melalui proses komunikasi dan negosiasi yang baik. Kemudian harus meyakinkan contact person-nya siapa, delivery-nya bagaimana, dan jaminan mengenai bagaimana awak kapal dan kapal tersebut bisa dibebaskan pada saatnya nanti," Menko Polhukam menjelaskan situasinya. Selain itu, pemerintah juga mengadakan diskusi dengan maskapai-maskapai perkapalan lain yang pernah mengalami kejadian serupa. Mereka mengatakan bahwa selama pembajakan awak kapal diperlakukan dengan baik, hal ini juga dibenarkan oleh para awak kapal Sinar Kudus dalam komunikasi dengan keluarganya. Kapal Kargo 'Sinar Kudus' dengan sekitar 20-an awak kapal dinajak di lepas pantai Somalia, 16 Maret lalu, Para perompak yang semula meminta uang tebusan 2,6 juta dolar AS kini menaikkan tuntutannya menjadi 3,5 juta dolar AS. Kawasan perairan Somalia memang rawan pembajakan, sudah banyak kapal dari berbagai negara dibajak para perompak.